Sabtu, 10 Agustus 2019

Published Agustus 10, 2019 by with 2 comments

gambar teknik


Gambar yang berkaitan dengan keteknikan disebut dengan gambar teknik. Gambar teknik bersifat tegas, terdiri dari garis-garis, simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyai standar dalm bentuk goresan yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi. Gambar teknik berfungsi untuk menyampaikan Informasi, penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis) dan cara-cara pemikiran (perencanaan) dalam penyiapan informasi. Pada bagian kita akan mempelajari teknik dasar dalam pembuatan gambar teknik yaitu gambar proyeksi.

bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar.Membuat gambar proyeksi akan berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar. Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis gambar proyeksi. 

Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyeksi Eropa, proyeksi Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis pemroyeksi yang sejajar tetapi miring terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring). Sementara garis pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar menghasilkan gambar perspektif.

Pada modul ini kita hanya akan membahas hanya dua jenis proyeksi yaitu proyeksi eropa dan proyeksi aksonometri atau lebih dikenal dengan proyeksi isometris.

A. Proyeksi Eropa


Gambar proyeksi eropa merupakan teknik yang relatif sederhana dibandingkan dengan teknik yang lain. Proyeksi eropa menampilkan pandangan atas, depan (muka), dan samping dari suatu objek. Gambar proyeksi eropa hasil dari pemroyeksian pada ruang atau kuadran, oleh karena itu proyeksi eropa sering disebut proyeksi kuadran. Objek tiga dimensi akan diproyeksikan pada kuadran yang terdiri atas 3 kuadran, yakni kuadran I, II, dan III. kuadran I berfungsi untuk menampilkan bayangan benda tampak dari atas, kuadran II untuk bayangan benda tampak depan, dan kuadran III untuk bayangan benda tampak dari samping kiri. benda yang berbentuk tiga dimensi ini diubah sedemikian rupa menjadi dua dimensi. Dengan kata lain diubah menjadi bidang datar sehingga dapat dituangkan ke dalam kuadran atau kertas gambar. 

Perubahan sudut / ruang tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:


Untuk membaca gambar dan menentukan ukuran panjang a, b, c, dan d pada PA, PD, dan PSKA, dilakukan sebagai berikut.
  • Panjang a pada pandangan atas (PA) ukurannya dapat dilihat pada pandangan depan (PD) yaitu 12.
  • Panjang b pada pandangan samping kanan (PSKA), ukurannya dapat dilihat pada pandangan atas (PA) yaitu sebesar 7.
  • Panjang c pada pandangan depan (PD), ukurannya dapat dilihat pada pandangan samping kanan (PSKA) yaitu sebesar 6
  • Panjang d pada pandangan depan (PD) ukurannya dapat dilihat pada pandangan samping kanan (PSKA) yaitu 2, diperoleh dari 8–6.


B. Proyeksi Isometris

Proyeksi Isometris termasuk kelompok proyeksi sejajar (paralel) dan juga tegak (ortogonal). Perbedaannya dengan proyeksi Eropa adalah dalam penampilan tampak. Dalam proyeksi Isometris diupayakan untuk penampilan tampak atas, depan, dan samping dalam satu kesatuan gambar tidak seperti dalam proyeksi Eropa yang terpisah oleh bidang-bidang. Gambar proyeksi isometris menampilkan objek gambar baik yang kongkret maupun imajiner ke dalam bayangan tiga dimensi. proyeksi isometris menampilkan tiga dimensi dengan besaran sudut masing-masing 120 0, dan perbadingan masing-masing ukuran tinggi, panjang, dan dalam yaitu 1:1:1. Besar sudut sumbu 1200 dapat digunakan alternatif dibuat sudut 300 terhadap horisontal (baik sudut kanan maupun kiri)


APRESIASI 

  • pilih "APRESIASI" untuk mengisi absensi 
  • apresiasi yang tidak sesuai dengan perintah tidak dihitung sebagai absensi
      edit

2 komentar: